Konfigurasi Routing OSPF di Cisco Packet TracerTraining CISCO Nixtrain Materi Routing OSPF di BLC TELKOM KLATEN 2016 - Tikni Ligi

Konfigurasi Routing OSPF di Cisco Packet TracerTraining CISCO Nixtrain Materi Routing OSPF di BLC TELKOM KLATEN 2016

Training CISCO Nixtrain Materi Routing OSPF di BLC TELKOM KLATEN 2016

Assalamualaikum wr. wb.
Hai teman? kali ini saya akan posting tentang Materi yang saya dapatkan dari Training CCNA Nixtrain di BLC TELKOM KLATEN yaitu Konfigurasi Routing OSPF. Apa sih Routing OSPF itu? Yuk kita lihat penjelasannya pada artikel dibawah ini.

A. Pengertian

  
OSPF (Open Shortest Path First) merupakan sebuah routing protokol berjenis IGP yang hanya dapat bekerja dalam jaringan internal suatu ogranisasi atau perusahaan. Jaringan internal maksudnya adalah jaringan dimana user masih memiliki hak untuk menggunakan, mengatur, dan memodifikasinya. Atau dengan kata lain, user masih memiliki hak administrasi terhadap jaringan tersebut. Jika user sudah tidak memiliki hak untuk menggunakan dan mengaturnya, maka jaringan tersebut dapat dikategorikan sebagai jaringan eksternal. Selain itu, OSPF juga merupakan routing protokol yang berstandar terbuka. Maksudnya adalah routing protokol ini bukan ciptaan dari vendor manapun. Dengan demikian, siapapun dapat menggunakannya, perangkat manapun dapat kompatibel dengannya, dan dimanapun routing protokol ini dapat diimplementasikan.


 
OSPF merupakan routing protokol yang menggunakan konsep hirarki routing, artinya OSPF membagi-bagi jaringan menjadi beberapa tingkatan. Tingkatan-tingkatan ini diwujudkan dengan menggunakan sistem pengelompokan area. Dengan menggunakan konsep hirarki routing ini sistem penyebaran informasinya menjadi lebih teratur dan tersegmentasi, tidak menyebar ke sana kemari dengan sembarangan. Efek dari keteraturan distribusi routing ini adalah jaringan yang penggunaan bandwidth-nya lebih efisien, lebih cepat mencapai konvergensi, dan lebih presisi dalam menentukan rute-rute terbaik menuju ke sebuah lokasi. OSPF merupakan salah satu routing protocol yang selalu berusaha untuk bekerja demikian.OSPF menggunakan konsep link-state routing protocol dan juga sebagai kelompok interior gateway protokol, yang beroperasi dalam satu Autonomous System (AS) number.
.

 Ada dua tipe hirarki dalam OSPF:
  •     Transit Area (Backbone or area 0)
  •     Regular areas (nonbackbone areas)
Area karakteristik OSPF:

  •     Meminimalisir routing table.
  •     Jika ada perubahan dalam satu area tidak akan mempengaruhi area lain, karena LSA flooding hanya dikirim ke satu area tersebut.
FItur :

  •     OSPF adalah routing protocol yang hanya bekerja membedakan antara media lain.
  •     OSPF mendukung operasi yang melewati tiga tipe jaringan: Broadcast Multi access, Point-   to-Point, Nonbroadcast Multiaccess. 

OSPF Interface secara default:

  •     Mode OSPF pada Frame Relay main interface adalah non-broadcast
  •     Mode OSPF pada Point-to multipoint subinterface adalah non-broadcast.
  •     Mode OSPF pada Point-to-point Sub-interface mode adalah Point -to-point

Di dalam OSPF ada beberapa router type;

  •     Internal Router = Semua interface nya berdampingan pada area yang sama.
  •     Backbone Router = Biasa dikenal dengan area 0, Router Utama.
  •     Area Border Router(ABR) = Router yang terkoneksi dua atau lebih area ospf.
  •     Autonomous System Boundary Router (ASBR) =  router akan disebut ASBR jika router ini terkoneksi dua atau lebih area, dan ada routingan lain yang di redirect/ di inject ke dalam ospf.

OSPF LSA TYPE:

  •     Router = Digenerate Semua router ke router lain didalam satu area yang sama.
  •     Network = Digenerate Oleh DR(Designated Router) ke semua router dalam area yang sama.
  •     Summary = Digenerate oleh ABR dikirim ke OSPF lain.
  •     ASBR-Summary = Digenerate Oleh ABR ke ASBR.
  •     AS-External = Digenerate Oleh ASBR ke semua router.
  •     Multicast = Cisco Tidak support, tidak digunakan oleh cisco.
  •     NSSA-External = Digunakan Oleh ASBR ke Area NSSA.
OSPF memiliki 3 tabel di dalam router :
  1. Routing table biasa juga disebut sebagai Forwarding database. Database ini berisi the lowest cost untuk mencapai router-router/network-network lainnya. Setiap router mempunyai Routing table yang berbeda-beda.
  2. Adjecency database, Database ini berisi semua router tetangganya. Setiap router mempunyai Adjecency database yang berbeda-beda.
  3. Topological database, Database ini berisi seluruh informasi tentang router yang berada dalam satu networknya/areanya.
Kelebihan dari OSPF sebagai berikut
  • Tidak menghasilkan routing loop
  • Mendukung penggunaan beberapa metrik sekaligus
  • Dapat menghasilkan banyak jalur ke sebuah tujuan
  • Membagi jaringan yang besar mejadi beberapa area.
  • Waktu yang diperlukan untuk konvergen lebih cepat
Kekurangan dari OSPF sebagai berikut :
  • Membutuhkan basis data yang besar
  • Lebih rumit

B. Latar Belakang

Routing protokol OSPF merupakan jenis operasi routing protokol link-state, link-state mengetahui topologi secara keseluruhan seperti peta yang lengkap
link-state protokol bekerja dengan sangat baik dalam situasi seperti:
  • design jaringan bersifat hirarkis yang biasa digunakan di dalam jaringan yang besar
  • administrator memiliki pengetahuan yang baik mengenai routing protokol
  • kecepatan konvergensi merupakan faktor yang penting

C. Alat dan Bahan

- Cisco Packet Tracer
- PC/Laptop

D. Maksud dan Tujuan

Untuk menghubungkan jaringan yang berbeda tetapi masih dalam satu routing domain/ AS (Autonomous System) sehingga masing-masing dari jaringan tsb masih memiliki hak untuk berkomunikasi

E. Tahap Pelaksanaan


1. Pertama - tama buat topologi seperti berkut ini  

2. Kemudian atur IP dari masing - masing Interface pada Router maupun pada Laptop

Laptop 1
- IP  : 192.168.1.1
- SNM : 255.255.255.0
- Gateway : 192.168.1.254



Laptop 2
- IP  : 192.168.2.1
- SNM : 255.255.255.0
- Gateway : 192.168.2.254

Laptop 3
- IP  : 192.168.3.1
- SNM : 255.255.255.0
- Gateway : 192.168.3.254

Laptop 4
- IP  : 192.168.4.1
- SNM : 255.255.255.0
- Gateway : 192.168.4.254

Laptop 5
- IP  : 192.168.5.1
- SNM : 255.255.255.0
- Gateway : 192.168.5.254

Laptop 6
- IP  : 192.168.6.1
- SNM : 255.255.255.0
- Gateway : 192.168.6.254

Laptop 7
- IP  : 192.168.7.1
- SNM : 255.255.255.0
- Gateway : 192.168.7.254
Anda dapat megonfigurasi Router melalui CLI router itu sendiri pada paket tracer,tetapi berdasarkan topologi diatas jika di kehidupan nyata konfigurasi switch/router harus melalui Laptop , maka dari itu dalam topologi diatas terdapat kabel berwarna biru (kabel console).Pada Cisco Packet Tracer anda juga dapat seolah-olah mengaksesnya melelui console caranya Klik Laptop > Desktop > Terminal > OK 

R1
 
Router>en
Router#conf t
Router(config)#int fa0/0
Router(config-if)#ip add 172.168.1.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#ex
Router(config)#int fa0/1
Router(config-if)#ip add 192.168.1.254 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#ex
Router(config)#

R2

Router>en
Router#conf t
Router(config)#int fa0/0
Router(config-if)#ip add 172.168.1.2 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#ex
Router(config)#int fa0/1
Router(config-if)#ip add 192.168.2.254 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#ex
Router(config)#

R3

Router>en
Router#conf t
Router(config)#int fa0/0
Router(config-if)#ip add 172.168.1.3 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#ex
Router(config)#int fa0/1
Router(config-if)#ip add 192.168.3.254 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#ex
Router(config)#

R4

Router>en
Router#conf t
Router(config)#int fa0/0
Router(config-if)#ip add 172.168.1.4 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#ex
Router(config)#int fa0/1
Router(config-if)#ip add 192.168.4.254 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#ex
Router(config)#

R5

Router>en
Router#conf t
Router(config)#int fa0/0
Router(config-if)#ip add 172.168.1.5 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#ex
Router(config)#int fa0/1
Router(config-if)#ip add 192.168.5.254 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#ex
Router(config)#

R6

Router>en
Router#conf t
Router(config)#int fa0/0
Router(config-if)#ip add 172.168.1.6 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#ex
Router(config)#int fa0/1
Router(config-if)#ip add 192.168.6.254 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#ex
Router(config)#

R7

Router>en
Router#conf t
Router(config)#int fa0/0
Router(config-if)#ip add 172.168.1.7 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#ex
Router(config)#int fa0/1
Router(config-if)#ip add 192.168.7.254 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#ex
Router(config)#

3. Setelah itu lakukan Routing EIGRP pada masing - masing Router agar semua jaringan yang ada pada topolgi tersebut bisa saling terhubung dan berkomunikasi.
R1 
Router(config)#router ospf 10
Router(config-router)#network 192.168.1.0 0.0.0.255 area 0
Router(config-router)#network 172.168.1.0 0.0.0.255 area 0
Router(config-router)#ex
Router(config)#

R2
Router(config)#router ospf 10
Router(config-router)#network 192.168.2.0 0.0.0.255 area 0
Router(config-router)#network 172.168.1.0 0.0.0.255 area 0
Router(config-router)#ex
Router(config)#

R3
Router(config)#router ospf 10
Router(config-router)#network 192.168.3.0 0.0.0.255 area 0
Router(config-router)#network 172.168.1.0 0.0.0.255 area 0
Router(config-router)#ex
Router(config)#

R4
Router(config)#router ospf 10
Router(config-router)#network 192.168.4.0 0.0.0.255 area 0
Router(config-router)#network 172.168.1.0 0.0.0.255 area 0
Router(config-router)#ex
Router(config)#

R5
Router(config)#router ospf 10
Router(config-router)#network 192.168.5.0 0.0.0.255 area 0
Router(config-router)#network 172.168.1.0 0.0.0.255 area 0
Router(config-router)#ex
Router(config)#

R6
Router(config)#router ospf 10
Router(config-router)#network 192.168.6.0 0.0.0.255 area 0
Router(config-router)#network 172.168.1.0 0.0.0.255 area 0
Router(config-router)#ex
Router(config)#

R7
Router(config)#router ospf 10
Router(config-router)#network 192.168.7.0 0.0.0.255 area 0
Router(config-router)#network 172.168.1.0 0.0.0.255 area 0
Router(config-router)#ex
Router(config)#

4. Setelah semua selesai ter-routing, maka setiap router akan menerima informasi dari setiap router tetangga yang masih satu area. Misal seperti pada R3 dibawah ini 

5. Kemudian coba cek hasil Routing OSPF yang telah kita konfigurasi dengan mengetikkan perintah
Router#show ip route ospf

6. Selanjutnya coba lakukan uji koneksi dengan melakukan tes ping berbeda jaringan maupun menggunakan PDU.

- Tes menggunakan PDU


- Tes menggunakan ping



F. Referensi


G. Hasil dan Kesimpulan

OSPF (Open Shortest Path First) merupakan sebuah routing protokol berjenis IGP yang hanya dapat bekerja dalam jaringan internal suatu ogranisasi atau perusahaan. Jaringan internal maksudnya adalah jaringan dimana user masih memiliki hak untuk menggunakan, mengatur, dan memodifikasinya. Atau dengan kata lain, user masih memiliki hak administrasi terhadap jaringan tersebut. Jika user sudah tidak memiliki hak untuk menggunakan dan mengaturnya, maka jaringan tersebut dapat dikategorikan sebagai jaringan eksternal.
Tio Chandra Hi There, I shared my expereriences here :) Hope You Like It.

0 Response to "Konfigurasi Routing OSPF di Cisco Packet TracerTraining CISCO Nixtrain Materi Routing OSPF di BLC TELKOM KLATEN 2016"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel